Artikel kali ini saya buat terinspirasi dan didasari isi khotbah yang disampaikan Pak Agus Syihabudin pada Jumat, 17 Agustus 2012, di masjid Salman ITB. Pak Agus adalah dosen agama Islam di ITB yang sempat mengajar saya sewaktu saya mengambil mata kuliah agama. Seperti kebiasaannya saat mengajar di kelas, saat khotbah pun beliau sempat menyelipkan nasihat-nasihat tentang jodoh. Saat itu beliau menyampaikan perkataan yang kurang lebih seperti berikut.
"Implikasi dari keraguan ada 3 macam. Ada yang ringan, sedang, dan berat. Salah satu implikasi dari keraguan yang bersifat sedang adalah ketika Anda ragu dalam memilih jodoh." (sambil tampak sedikit tersenyum)
OK, yang di atas bukan hal utama yang ingin saya sampaikan. Menurut beliau keraguan adalah sifat alami yang sering muncul dalam diri setiap manusia. Kita semua pernah mengalami keraguan dalam berbagai hal. Implikasi atau akibat dari keraguan ada berbagai macam. Ada yang bersifat ringan, sedang, dan berat. Contoh akibat yang sifatnya ringan adalah ketika kita ragu dalam memilih satu jawaban dalam soal pilihan ganda saat UTS. Jika kita ragu dalam menjawab, lalu membuat jawaban kita akhirnya menjadi salah, akibatnya hanya nilai ujian kita yang menjadi turun. Contoh akibat yang bersifat sedang adalah ketika kita ragu dalam memilih jodoh. Sedangkan akibat yang berat contohnya adalah ketika pemimpin yang ragu dalam mengambil keputusan yang dampaknya tidak hanya diterima oleh sang pemimpin tapi juga masyarakat yang dipimpinnya.
Menurut beliau ada tiga hal keraguan yang dilarang dalam diri kita selaku pemeluk agama Islam. Keraguan tersebut adalah keraguan terhadap tiga hal berikut.
1. Al-Quran
2. Hari Kiamat
3. Kematian
Dalam Al-Quran, Allah menegaskan sebanyak tiga kali pernyataan untuk tidak ragu pada Al-Quran sebagai firman Tuhan. Sebenarnya sudah banyak informasi tentang keajaiban Al-Quran yang menunjukkan bahwa Al-Quran bukan merupakan buah pemikiran manusia melaikan firman-Nya yang diturunkan melalui Muhammad. Namun, Allah masih menegaskan untuk tidak ragu terhadap Al-Quran di dalam Al-Quran sendiri. Hal ini menunjukkan pentingnya Al-Quran sebagai pedoman yang harus diimani secara sungguh-sungguh tanpa keraguan oleh umat Muslim. Saat ini semakin marak informasi bahwa Al-Quran adalah buah pemikiran Muhammad dan menyebut Islam sebagai Muhammadinism yang disebar oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan kebesaran Islam dan berupaya membuat umat muslim ragu terhadap Al-Quran.
Perihal hari kiamat atau hari akhir atau hari pengadilan, Allah menegaskan sebanyak 10 kali dalam sejumlah surat dalam Al-Quran. Hal ini menandakan bahwa Allah sangat menekankan pentingnya keimanan pada hari kiamat dan memposisikan manusia sebagai makhluk yang sangat peragu tentang hari kiamat. Tampaknya hal ini sangat tepat jika kita melihat kondisi sekarang. Semakin banyak manusia yang hanya mementingkan perutnya sendiri dan tidak acuh dengan kebahagiaan orang disekitarnya. Mereka seakan-akan tidak menyadari bahwa akan ada hari kiamat dimana saat itu pula berlangsungnya peradilan yang paling adil yang terjadi dengan kuasa Allah SWT. Jika setiap manusia di bumi sadar dan benar-benar mengimani bahwa nantinya akan ada pertanggung jawaban dari setiap tindakannya tentu saja bumi ini akan menjadi tempat yang sangat nyaman karena setiap manusia akan berusaha keras terus berbuat kebajikan terhadap sesama.
Ketiga adalah tentang kematian, Allah menegaskan pernyataan untuk tidak ragu terhadap kematian hanya satu kali. Hal ini dapat kita pahami karena kematian adalah sesuatu yang secara alamiah kita akui keberadaanya, berbeda dengan hari kiamat yang informasi secara ilmiahnya belum dapat dengan baik kita pahami. Kita setiap saat dapat mendapatkan berita tentang kematian seseorang dan dapat disadari bahwa sebenarnya kita semua sekarang sedang mengantri menuju pintu kematian.
Setiap agama yang bertuhan mengabarkan kepada pemeluknya bahwa surga adalah tempat terindah. Pernahkah kita berpikir seperti apakah sifat manusia yang tinggal di tempat terindah dari yang maha kuasa? Apakah orang-orang yang penuh keserakahan atau orang penuh kemurahan hati dan kepedulian? Apakah orang-orang yang selalu berpikiran kotor atau kah orang-orang yang berpikiran jernih? Apakah orang-orang yang penuh kebencian atau orang-orang yang penuh kedamaian? Semoga kita semua dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Amin.
Comments
Post a Comment