Skip to main content

Hidup dengan Diri Anda Sendiri


Dikutip dari satu buku.

Cavett Robert, pendiri Asosiasi Pembicara Nasional dan seorang pembicara motivasional ulung, menceritakan kisah ini. Seorang ayah melihat putrinya sedang menuangkan gula ke dalam cangkir teh. Setelah tuangan gula yang ketujuh, sang ayah tidak dapat menahan diri lagi, “Nak,” kata si ayah sambil memegang tangan putrinya, “Tidakkah jika terlalu banyak gula yang kamu tuangkan akan membuat tehmu menjadi terlalu manis?” “Tidak, ayah,” jawab putrinya lugu, “tidak, jika saya tidak mengaduknya!”

Ada pelajaran sangat berharga dalam cerita yang menarik ini. Seperti anak perempuan tadi, banyak orang menjalani kehidupan tanpa mengasah bakat dan kemampuan yang mereka miliki. Mereka memiliki potensi besar, namun tidak pernah menggunakannya. Hilangnya kesempatan ini merupakan salah satu tragedi terbesar di dunia.

Saya sangat yakin bahwa setiap orang berada di dunia ini dengan suatu tujuan. Kita memiliki peran yang harus dimainkan di dalam pola ilahi akan segala sesuatu. Kewajiban kita sekarang adalah melihat jauh ke dalam diri kita sendiri agar dapat menemukan tujuan hidup kita. Kita wajib memberikan kontribusi bagi dunia, namun anehnya, kita tidak dipaksa untuk melakukannya. Semuanya tergantung pilihan kita. Kita memiliki kebebasan itu!

Saya tidak percaya ada orang yang mengatur agar hidupnya gagal. Banyak orang kerap kali gagal bukan karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk meraih sukses. Kegagalan menghampiri karena terlalu banyak kekuatan yang kita miliki, namun tidak dimanfaatkan. Kita jarang menggali emas murni yang paling berharga-yaitu bakat dan kemampuan yang dianugrahkan Tuhan.

Mengapa demikian? Saya yakin jawabannya sangat sederhana. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kita cenderung mencari-cari kesalahan orang lain daripada mengambil tanggung jawab atas kegagalan tersebut. Pikirkan kapan terakhir kali Anda mengalami kegagalan besar. Apa reaksi pertama Anda? jika Anda jujur mengungkapkan yang sebenarnya, pertama kali yang Anda lakukan pastilah mencari-cari orang lain di luar diri Anda untuk disalahkan. Ini hal yang wajar. Memang lebih mudah menyalahkan sesuatu atau orang lain daripada diri sendiri. Untuk menghadapi kenyataan ketika situasi buruk, dibutuhkan keberanian dan keinginan yang kuat untuk semakin dewasa dalam hidup.

Apa yang terjadi pada Helen Keller jika ia memilih untuk menyalahkan orang lain atas kebutaan dan ketulian yang dideritanya? Ia hanya akan sekedar hidup dan dunia tidak akan menerima pengaruh luar biasa yang ia tebarkan dalam hidup jutaan orang.

Apa yang terjadi jika seorang gadis kecil, yang nyaris tidak mampu berjalan, justru menyerah dan pasrah akan masa depannya karena fisiknya yang cacat? Pelari kelas dunia Wilma Rudolph tidak pernah menyalahkan orang lain atas keadaannya. Dia bekerja keras sampai akhirnya menjadi pelari terbaik pada masanya. Kedua wanita itu memiliki peluang yang sama untuk menyerah, namun tak satupun dari mereka yang memilih untuk menyalahkan orang lain atas kondisi fisik yang mereka derita. Mereka memutuskan untuk memfokuskan diri pada anugerah yang diberikan Tuhan kepada mereka dan mengabaikan kekurangan mereka.

Anugerah terbesar dalam hidup kita biasanya datang dalam bentuk bakat alam yang kita miliki. Apakah bakat Anda? Apakah Anda mampu menyanyi, berpidato, atau menulis lebih baik daripada orang lain? Apakah Anda mempunyai bakat tertentu dalam hal perkayuan? Apakah Anda pandai menjahit atau memasak? Apakah Anda seorang pemecah masalah yang hebat? Apakah Anda memiliki bakat di bidang olahraga? Bagaimana kemampuan menari yang Anda miliki? Apakah Anda pandai menulis puisi, menggambar, atau melukis?

Tidak ada kata terlambat! Nenek Moses sudah berusia 80-an tahun sebelum dunia mengakui kemampuan melukisnya yang luar biasa. Kolonel Sanders sudah pensiun dari dinasnya sebagai petugas keamanan sosial ketika ia mulai mendirikan waralaba rumah makan cepat saji bernama Kentucky Fried Chicken.

Tujuan saya menulis blog ini untuk membangun raksasa didalam diri Anda yang sedang tidur panjang, dan membantu menyadarkan Anda bahwa Anda bertanggung jawab atas hidup Anda. Jika segala sesuatunya berjalan dengan baik, dengan senang hati kita menerima tanggung jawab akan kesuksesan itu. Namun, kita juga harus dapat menerima tanggung jawab ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan secara seimbang. Ini merupakan tindakan “bertanggung jawab” yan gutama.

Agar benar-benar sukses, kita harus belajar mengubah sikap dari menyalahkan orang lain menjadi menerima tanggung jawab penuh atas hidup kita, baik atau buruk. Keberhasilan meraihnya merupakan tanda kedewasaan sejati.

Melalui blog ini saya membagikan gagasan yang dapat membantu Anda menerima tanggung jawab itu. Menerima tanggung jawab sepenuhnya akan membuat Anda bebas! Penerimaan tanggung jawab secara penuh merupakan intisari bagiamana cara menjalani hidup kita sendiri. Jika Anda tidak bahagia dengan keadaan hidup Anda kini, Anda harus memulai dari diri Anda sendiri. Begitu Anda berpikir benar akan diri Anda, dunia di sekitar Anda juga menjadi baik. Anda hanya akan menemukannya jika Anda mencari. Hanya jika Anda mengambil tindakan, Anda akan meraihnya.

Seorang penulis buku berkebangsaan Amerika bernama Thomas Wolfe berkata, “Jika seorang memiliki bakat dan tidak mampu menggunakannya, ia telah gagal. Jika ia memiliki bakat, namun hanya menggunakan separuh dari bakatnya itu, maka ia separuh gagal. Jika ia memiliki bakat dan belajar bagaimana cara menggunakan bakatnya, ia telah berhasil dan meraih kepuasan serta kemenangan dalam hidupnya dibandingkan dengan sipa pun.”

Sekarang adalah saat yang tepat untuk mengubah hidup Anda dan mulai mengasah bakat yan gAnda miliki. Mulailah hari ini agar Anda dapat menjadi apa pun dalam hidup ini. Anda memiliki lebih banyak kemampuan daripada yang Anda kira. Anda hanya perlu melihat lebih jauh ke dalam diri Anda dan temukan.

Salah satu cara memulai perjalanan menuju penemuan diri ini adalah dengan menggunakan teknik mengajukan pertanyaan. Saya akan mengajukan banyak sekali pertanyaan dalam blog ini. Untuk memaksimalkan pengalaman belajar Anda, luangkan waktu untuk memikirkan dengan sungguh-sungguh dan jawablah setiap pertanyaan yang ada. Tambahkan pula pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan sendiri dalam daftar pertanyaan Anda. Penggunaan teknik pengajuan pertanyaan dengan benar dapat mengubah hidup. Ini merupakan kunci untuk belajar memahami diri dan tanggung jawab pribadi kita masing-masing.

Pertanyaan pertama saya adalah, “Apakah Anda bersedia memulai perjalanan menuju perubahan yang positif ini?”

Hidup dengan diri Anda berarti belajar lebih banyak mengenai diri Anda sendiri setiap hari. Ketika belajar, Anda harus membuat perubahan tertentu yang diperlukan untuk mendorong Anda maju dan memaksimalkan pencapaian Anda. Hal ini membawa saya pada poin penting kedua dalam bagian ini-Anda harus bertindak sesuai dengan pengetahuan yang Anda raih.Pengetahuan tanpa tindakan tidak ada artinya. Tidak ada tindakan, tidak ada perubahan!

Di bawah ini ada beberapa pertanyaan yang dapat membantu Anda mengenali diri Anda sendiri. Pikirkan jawabannya baik-baik dan kembangkan rencana tindakan bagi setiap jawaban tersebut.
1. Siapakah saya?
2. Apakah kekuatan terbesar yang saya miliki?
3. Apakah kelemahan terbesar yang saya miliki?
4. Bakat apakah, yang ketika digunakan, memberikan kebahagiaan terbesar dalam hidup saya?
5. Apa yang ingin saya lakukan?
6. Apa yang tidak ingin saya lakukan?
7. Bakat apa sajakah yang mendorong saya berhasil dalam kegiatan yang saya lakukan?
8. Apa yang saya sukai dari diri saya?
9. Apa yang tidak saya sukai dari diri saya?
10. Bakat apa saja, jika digunakan secara tepat, membawa perubahan dalam hidup orang-orang yang saya kasihi dan berhubungan dengan saya sehari-hari?
11. Bakat apa sajakah yang dapat saya gunakan untuk mengembangkan produktivitas kerja saya dan mambantu meningkatkan karier saya?
12. Komitmen untuk perbaikan apa sajakah yang akan saya buat setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas?

Saya tidak menjanjikan perjalanan Anda akan mudah. Bukalah pikiran Anda. Ini seperti air di Air Terjun Niagara; kuat, melimpah, dan mengalir dengan penuh kekuatan. Gunakan jawaban-jawabannya untuk membuat perbedaan dalam hidup Anda dan dalam hidup orang lain yang Anda temui.

Kekuatan yang memilih, seperti kemampuan kita dalam berpikir, adalah anugerah yang unik.

Comments

Popular posts from this blog

Rangkaian Sensor Infrared dengan Photo Dioda

Keunggulan photodioda dibandingkan LDR adalah photodioda lebih tidak rentan terhadap noise karena hanya menerima sinar infrared, sedangkan LDR menerima seluruh cahaya yang ada termasuk infrared. Rangkaian yang akan kita gunakan adalah seperti gambar di bawah ini. Pada saat intensitas Infrared yang diterima Photodiode besar maka tahanan Photodiode menjadi kecil, sedangkan jika intensitas Infrared yang diterima Photodiode kecil maka tahanan yang dimiliki photodiode besar. Jika  tahanan photodiode kecil  maka tegangan  V- akan kecil . Misal tahanan photodiode mengecil menjadi 10kOhm. Maka dengan teorema pembagi tegangan: V- = Rrx/(Rrx + R2) x Vcc V- = 10 / (10+10) x Vcc V- = (1/2) x 5 Volt V- = 2.5 Volt Sedangkan jika  tahanan photodiode besar  maka tegangan  V- akan besar  (mendekati nilai Vcc). Misal tahanan photodiode menjadi 150kOhm. Maka dengan teorema pembagi tegangan: V- = Rrx/(Rrx + R2) x Vcc V- = 150 / (150+10) x Vcc V- = (150/160) x 5

Configuring Swap Memory on Ubuntu Using Ansible

If we maintain a Linux machine with a low memory capacity while we are required to run an application with high memory consumption, enabling swap memory is an option. Ansible can be utilized as a helper tool to automate the creation of swap memory. A swap file can be allocated in the available storage of the machine. The swap file then can be assigned as a swap memory. Firstly, we should prepare the inventory file. The following snippet is an example, you must provide your own configuration. [server] 192.168.1.2 [server:vars] ansible_user=root ansible_ssh_private_key_file=~/.ssh/id_rsa Secondly, we need to prepare the task file that contains not only the tasks but also some variables and connection information. For instance, we set /swapfile  as the name of our swap file. We also set the swap memory size to 2GB and the swappiness level to 60. - hosts: server become: true vars: swap_vars: size: 2G swappiness: 60 For simplicity, we only check the exi

Beautiful Rain (JDorama)

Saya selalu tertarik dengan film-film inspirasional, baik movie atau pun serial drama. Akhir-akhir ini saya tertarik untuk menonton drama serial jepang. Saya googling dengan keyword "inspirational japan dorama" kemudian saya dapati sejumlah review  beberapa film bagus dari sejumlah netizen.  Salah satu yang kemudian saya tonton adalah Beautiful Rain . Setiap episode film ini selalu membuat saya sangat terharu sampai meneteskan air mata. :' Yah, ini mungkin saja karena saya yang terlalu melankolis. Hahaha. Ini sedikit review dari saya tentang film ini.

Resize VirtualBox LVM Storage

VirtualBox is a free solution to host virtual machines on your computer. It provides configuration options for many components on our machine such as memory, storage, networking, etc. It also allows us to resize our machine storage after its operating system is installed. LVM is a volume manager in a Linux platform that helps us to allocate partitions in the system and configure the storage size that will be utilized for a specific volume group. There are some points to be noticed when we work with LVM on VirtualBox to resize our storage. These are some steps that need to be performed. 1. Stop your machine before resizing the storage. 2. Set new storage size using GUI by selecting " File > Virtual Media Manager > Properties " then find the desired virtual hard disk name that will be resized. OR , by running a CLI program located in " Program Files\Oracle\VirtualBox\VBoxManage.exe ".  cd "/c/Program Files/Oracle/VirtualBox" ./VBoxManage.exe list

API Gateway Using KrakenD

The increasing demands of users for high-quality web services create the need to integrate various technologies into our application. This will cause the code base to grow larger, making maintenance more difficult over time. A microservices approach offers a solution, where the application is built by combining multiple smaller services, each with a distinct function. For example, one service handles authentication, another manages business functions, another maintains file uploads, and so on. These services communicate and integrate through a common channel. On the client side, users don't need to understand how the application is built or how it functions internally. They simply send a request to a single endpoint, and processes like authentication, caching, or database querying happen seamlessly. This is where an API gateway is effective. It handles user requests and directs them to the appropriate handler. There are several tools available for building an API gateway, su

Deliver SaaS According Twelve-Factor App

If you haven't heard of  the twelve-factor app , it gives us a recommendation or a methodology for developing SaaS or web apps structured into twelve items. The recommendation has some connections with microservice architecture and cloud-native environments which become more popular today. We can learn the details on its website . In this post, we will do a quick review of the twelve points. One Codebase Multiple Deployment We should maintain only one codebase for our application even though the application may be deployed into multiple environments like development, staging, and production. Having multiple codebases will lead to any kinds of complicated issues. Explicitly State Dependencies All the dependencies for running our application should be stated in the project itself. Many programming languages have a kind of file that maintains a list of the dependencies like package.json in Node.js. We should also be aware of the dependencies related to the pla