Sebagai orang beriman tentu berdoa menjadi 'pekerjaan' rutin bagi kita. Lalu apa saja yang kita baca dalam doa? Atau permohonan apa saja yang dapat kita panjatkan?
Pernahkah Anda berdoa secara khusus kepada Allah sehubungan dengan kepentingan yang mendesak? Bagaimana pengalaman Anda selama ini; berapakah persentase doa Anda yang makbul? Memang, di samping membaca Al-Quran, berdoa dan memohon ampun kepada Allah merupakan suatu amalan yang sangat dianjurkan tertuma dalam bulan suci Ramadhan.
Berdoa selain merupakan salah satu ibadat yang dipujikan, adalah sarana kita untuk memohon sesuatu kepada Tuhan Yang Maha Memiliki dan Maha Pemurah. Allah berfirman, "Berdoalah kamu kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkan untukmu"(QS 40:60). Berdoa secara langsung atau tidak, juga bisa berarti pengakuan hamba akan kelemahannya dihadapan Tuhan penciptanya.
Kalau dikalangan sufi banyak yang menolak berdoa karena bagi mereka, berdoa sama saja dengan meragukan pengetahuan Tuhan terhadap hajat dan aspirasi hamba-hamba-Nya. Bagi kita berdoa justru merupakan tradisi misal yang luar biasa. Boleh jadi karena umumnya kita ini banyak mempunyai kepentingan dan keinginan sedangkan tangan kita untuk meraihnya terbatas, berdoa lalu menjadi amalan ibadat favorit. Apalagi pada zaman yang tidak semakin menjanjikan terpuasinya aspirasi ini. Lihatlah, di mana-mana orang berdoa. Tidak hanya sendiri-sendiri. Seringkali beramai-ramai seperti 'mendemonstrasi' Tuhan saja. Mulai dari memohon hujan; memohon selamat dari banjir dan bencana alam lainnya; memohon kemenangan tim olahraga yang kurang latihan; memohon agar jagonya jadi lagi; hingga ber-istighatsah memohon agar organisasinya tidak digoyang OTB, organisasi tanpa bentuk.
Pertanyaan penting yang sering mengusik kemudian adalah: kita sudah berdoa sekian lama minta ini minta itu untuk diri kita, namun sepertinya tidak ada tanda-tanda doa kita dikabulkan Nya? Bahkan kita sudah berdoa di saat-saat suci, ketika berpuasa, seperti sekarang ini dan tampaknya doa kita hanya seperti angin lalu saja.
Apakah etika berdoa kita yang belum benar sehingga Allah belum berkenan mendengarkan doa kita, atau bagaimana? Atau seperti kata ulama yang cukup menghibur itu: setiap doa pasti dikabulkan, hanya kapan dan berupa apa hanya Allah sendiri yang menentukan dan mengetahui-Nya. Wallahualam.
Orang-orang basrah (Irak) tempo dulu pernah mengajukan pertanyaan seperti itu kepada zahid mereka yang terkenal, Ibrahim bin Adham (hidup sekitar abad VIII Masehi) dan apa jawabannya? Tokoh itu menjawab, "Itu disebabkan karena hati kalian mati dalam 10 hal:
Pertanyaan penting yang sering mengusik kemudian adalah: kita sudah berdoa sekian lama minta ini minta itu untuk diri kita, namun sepertinya tidak ada tanda-tanda doa kita dikabulkan Nya? Bahkan kita sudah berdoa di saat-saat suci, ketika berpuasa, seperti sekarang ini dan tampaknya doa kita hanya seperti angin lalu saja.
Apakah etika berdoa kita yang belum benar sehingga Allah belum berkenan mendengarkan doa kita, atau bagaimana? Atau seperti kata ulama yang cukup menghibur itu: setiap doa pasti dikabulkan, hanya kapan dan berupa apa hanya Allah sendiri yang menentukan dan mengetahui-Nya. Wallahualam.
Orang-orang basrah (Irak) tempo dulu pernah mengajukan pertanyaan seperti itu kepada zahid mereka yang terkenal, Ibrahim bin Adham (hidup sekitar abad VIII Masehi) dan apa jawabannya? Tokoh itu menjawab, "Itu disebabkan karena hati kalian mati dalam 10 hal:
- Kalian mengenal Allah tetapi tidak menunaikan hak-hak-Nya
- Kalian membaca kitab Allah tetapi tidak mengamalkannya
- Kalian mengaku mencintai Rasulullah SAW tetapi tidak mengikuti sunahnya
- Kalian mengaku membenci setan tetapi selalu menyetujuinya
- Kalian yakin mati itu pasti tetapi tak pernah mempersiapkannya
- Kalian bilang takut neraka tetapi membiarkan diri kalian ke sana
- Kalian bilang mendambakan surga tetapi tak pernah beramal untuknya
- Kalian sibuk dengan aib-aib orang lain dan mengabaikan aib-aib kalian sendiri
- Kalian menikmati anugrah-anugrah Tuhan tetapi tidak mensyukurinya
- Kalian setiap kali mengubur jenazah-jenazah tetapi tidak pernah mengambil pelajaran darinya"
Comments
Post a Comment